Kamis, 03 September 2015

Kanker Serviks: Bahaya dan Cara Pencegahannya



Kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang membahayakan dan mematikan serta ditakuti oleh kaum hawa. Kanker ini disebabkan oleh virus bernama human papilloma virus (HPV) yang menyerang leher rahim. Berdasarkan data statistik di Indonesia sendiri untuk penderita kanker serviks telah mencapai sepertiga dari populasi wanita. Sedangkan WHO telah mencatat ribuan wanita meninggal dunia karena penyakit kanker leher rahim setiap tahunnya. Oleh karena itu, tidak heran jika kanker ini menduduki peringkat teratas sebagai penyakit mematikan pada wanita di dunia.
sumber gambar : Wikipedia

Virus HPV yang menyebabkan kanker serviks merupakan virus dengan tipe 16 dan 18. Virus ini dapat menyebar dan berpindah dengan sangat cepat dan mudah tidak hanya melalui cairan  namun juga melalui sentuhan kulit, misalnya dalam penggunaan toilet umum. Jika Anda tidak menggunakan toilet umum dengan baik, dalam hal ini toilet duduk, Anda dapat tertular virus ini dengan mudah jika sebelumnya penderita kanker serviks telah menggunakannya.
Namun tak hanya itu, kanker serviks juga dapat terjadi jika kebiasaan hidup seseorang tidak terlalu diperhatikan dengan baik, seperti kurangnya asupan vitamin E dan C, kurangnya asupan asam folat dan kebiasaan buruk merokok. Tak sampai disitu saja, melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan akan membuat penyebaran virus ini semakin mudah apalagi jika telah dilakukan semenjak usia dini, maka resikonya pun akan semakin berlipat. Jika dalam silsilah keluarga Anda terdapat penderita kanker serviks, Anda pun patut waspada karena karena kanker ini pun dapat terjadi secara keturunan atau genetik. Hindari juga penggunaan pil KB dalam waktu lama dan terlalu sering melahirkan dapat meningkatkan resiko terkena kanker rahim semakin besar.
Kanker rahim ini umumnya akan sulit terdeteksi namun bisa dilihat dari gejala-gejala yang muncul, yaitu:
        Merasakan sakit di bagian pinggul.
        Merasakan sakit serta terjadi pendarahan setiap kali berhubungan seksual dengan pasangan.
        Merasakan sakit pada saat buang air kecil.
        Mengeluarkan banyak darah saat berada dalam masa menstruasi.
        Mengalami keputihan patologis atau tidak normal, terkadan disertai dengan pendarahan dengan jumlah yang berlebih.
        Pada saat menginjak stadium lanjut, umumnya penderita akan mengalami rasa sakit yang luar biasa di daerah sekitar paha dan kemungkinan akan terjadi pembengkakan pada salah satu paha.
        Berat badan tidak stabil karena nafsu makan berkurang.
        Susah buang air kecil.
Untuk melakukan pencegahan, biasakan untuk melakukan pola hidup sehat dan jauhi rokok, selalu menjaga kebersihan organ kewanitaan dengan baik, setia pada pasangan dan lakukan pemeriksaan pap smear minimal 2 tahun sekali terutama bagi Anda yang telah aktif melakukan hubungan seksual.
Salah satu produk yang dapat digunakan dalam menjaga dan merawat organ kewanitaan adalah Crystal X. Anda dapat membaca lebih lengkap tentang produk tersebut disini.